Terima Peringatan dari China, Guyana Batalkan Pembukaan Kantor Diplomatik Taiwan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 05 Februari 2021 17:13 WIB
Foto: Reuters.
Share :

GEORGETOWN – Upaya Taiwan untuk meningkatkan dukungan internasionalnya terganggu setelah Guyana membatalkan rencana Taipei untuk membuka kantor diplomatiknya. Pembatalan itu diumumkan Pemerintah Guyana setelah mendapat peringatan dari China.

Pada Kamis (4/2/2021), Taiwan seperti mendapatkan kemenangan diplomatik dalam sengketanya dengan China, dengan mengumumkan bahwa pulau itu telah menandatangani perjanjian dengan Guyana untuk membuka kantor Taiwan yang akan berfungsi sebagai kedutaan de facto.

BACA JUGA: Tak Acuhkan China, Taiwan Buka Kantor Dagang di Guyana

Tetapi beberapa jam kemudian, kementerian luar negeri Guyana mengatakan pihaknya mengakhiri perjanjian itu menyusul peringatan dari Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menyatukannya kembali.

"Pemerintah belum menjalin hubungan diplomatik atau hubungan dengan Taiwan dan, sebagai akibat dari miskomunikasi perjanjian yang ditandatangani, perjanjian ini telah dihentikan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir South China Morning Post.

"Pemerintah Guyana ingin mengklarifikasi bahwa mereka terus mematuhi kebijakan satu China dan hubungan diplomatiknya tetap utuh dengan Republik Rakyat China," katanya.

Pernyataan itu muncul setelah Beijing, yang memiliki hubungan dekat dengan Guyana, menentang pembukaan kantor diplomatik dan memperingatkan Georgetown agar tidak terlibat dalam hubungan resmi dengan Taipei.

Pembatalan itu menjadi sebuah insiden yang memalukan bagi Taiwan, yang saat ini hanya memiliki 15 sekutu diplomatik formal.

BACA JUGA: Kementerian Pertahanan China : Kemerdekaan Taiwan Berarti Perang!

“Berdasarkan persetujuan kedua belah pihak, kementerian luar negeri mengumumkan perjanjian bilateral untuk mendirikan kantor tersebut, tetapi Guyana secara sepihak menghentikan perjanjian tersebut… kurang dari 24 jam setelah pengumuman kami karena tekanan dari pemerintah China,” demikian diumumkan kementerian luar negeri Taiwan pada Jumat (5/2/2021).

Taipei juga mengecam Beijing, menuduhnya melakukan bullying dengan membatasi ruang Taiwan di dunia internasional.

"Republik China (nama resmi Taiwan) adalah negara yang merdeka dan... memiliki hak untuk memperdalam pertukaran dengan berbagai negara di dunia, membangun hubungan dan menghadiri acara internasional," kata kementerian itu, menambahkan bahwa tindakan Beijing akan membangun kebencian di antara Orang Taiwan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya