Karena melihat pintu Korikamandungan (Pintu utama) Kraton Kasuananan dibuka, setelah ditutup lama oleh pihak Kraton menyusul adaannya konflik internal, istrinya itu, ungkap Kanjeng Wiro, masuk ke dalam Kraton.
Namun, setelah istrinya masuk, rupanya pihak Kraton, tanpa sepengetahuan istrinya, memindahkan Ketua BPK ke ruangan lain. Setelah tamu bergeser ke ruangan lain, pintu utama Kraton itu pun langsung ditutup.
"Gusti masuk, setelah Gusti masuk, rupannya tamunya dipindah ke barat. Setelah tamunya bergeser, Gusti terkunci disini. (Sadar pintu dikunci) Gusti berusaha lewat keputren. Setelah masuk ke dalam Keputren, rupannya pintunya juga langsung dikunci, jadi terkunci di dalam, dari tadi malam," terang Kanjeng Wiro.
Tragisnya, ungkap Kanjeng Wiro, kompor dan gas untuk memasak, juga diambil oleh pihak Kraton. Bahkan listrik di dalam Kraton itupun dimatikan. Praktis, mereka yang terkunci di dalam Kraton, selain berada dikegelapan, juga tak tak bisa memasak makanan dan minuman.
"Untungnya ada abdi dalem yang mempunyai sisa roti semalam. Jadi bisa untuk mengganjal perut. Padahal Gusti, itu baru makan sekali tok sebelum terkunci di dalam Kraton," terangnya.