Cerita Desa Miliarder di Tuban, Fakta Baru Nomor 3: Teror Sales Bikin Warga Resah

Ashadi Ikhsan (Koran Sindo), Jurnalis
Kamis 25 Februari 2021 07:45 WIB
Warga Desa Sumurgeneng memborong mobil usai dapat ganti rugi dari Pertamina.(Foto:Dok Okezone)
Share :

TUBAN - Ganti untung pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak mengubah kehidupan ekonomi warga Desa Sumurgenung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, 180 derajat. Mereka mendadak hidup mapan bergelimang uang.

Rata-rata, warga mendapatkan ganti untung dari Pertamina hingga Rp8 miliar. Bahkan ada yang sampai Rp24 miliar.

Fakta ini, menjadikan Desa Sumurgenung sebagai desa miliarder. Pemberitaan media nyaris tak pernah berhenti, termasuk video viral warga memborong 176 mobil baru.

Baca Juga: Pemilik Tidak Bisa Nyetir, Belasan Mobil di Desa Miliarder Tuban Ringsek

Berikut fakta kehidupan warga Desa Sumurgenung setelah mendadak kaya.

1. Warga Mulai Takut Kehilangan Mata Pencaharian

Memiliki uang berlimpah tidak lantas membuat warga di desa miliarder ini tenang. Sebaliknya, mereka kini was-was kehilangan ladang andalan untuk digarap. Mereka benar-benar khawatir kehilangan mata pencaharian begitu lahan diambil Pertamina.

Saat ini warga memang masih bisa menggunakan lahan yang dibeli Pertamina itu untuk bercocok tanam. Namun, sewaktu-waktu, lahan tersebut bisa diambil Pertamina untuk lokasi pendirian industri kilang minyak.

Baca Juga: Belasan Mobil di Desa Miliarder Tuban Rusak, Ini 3 Cara Merawat Mobil Mewah

"Sekarang masih bisa garap. Sebab, lahan masih belum dipakai. Tapi, begitu nanti diambil ya hilang semua. Tidak punya lahan lagi. Ini yang saya khawatir," kata salah seorang petani, Rohman.

Rohman mengatakan, uang hasil pembebasahan lahan memang sudah diterima. Sebagian juga sudah dibelikan tanah untuk bercocok tanam. Namun, lokasinya jauh dari tempat tinggal. Selain itu, lahannya tak sesubur yang dibebaskan.

Rohman mengatakan, lahan yang dibebaskan untuk proyek kilang minyak seluas 3.000 m2. Namun, lahan tersebut milik orang tuanya, sehingga harus dibagi-bagi dengan saudaranya saat dapat ganti untung.

Kekhawatiran sama juga disampaikan seorang buruh tani, Diah. Dia takut tidak bisa bekerja lagi begitu lahan pertanian mulai dimanfaatkan untuk proyek kilang minyak. Sebab, selama ini dia hanya membantu suami menjadi buruh tani di desa setempat.

"Kalau sudah tidak ada lahan, kemungkinan ya di rumah saja. Tidak bekerja. Harapannya, anak saya nanti lulus sekolah dan bisa bekerja di Pertamina," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya