Sebelumnya ratusan warga Temanggal 2 Purwomartani Kalasan kembali menjadi milader baru. Mereka menerima miliaran dana ganti kerugian dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) terkait rencana pembangunan jalan tol Jogja-Solo, Rabu 24 Februari.
Penyaluran dana pembebasan lahan jalan tol tersebut diberikan bagi 136 pemilik bidang. Dana penyaluran kepada warga terdampak diberikan dalam dua hari, Rabu 24 Februari dan Kamis (25/2/2021). Untuk hari pertama nilainya Rp104,8 miliar bagi 67 pemilik bidang dan besok (hari ini) senilai Rp24,9 miliar untuk 69 pemilik bidang.
"Ini tahap ketiga. Dua tahap sebelumnya juga kami berikan dana ganti kerugiannya untuk warga Temanggal 2 dan Kadirojo 2. Kami berharap akhir bulan ini bisa selesai untuk dua dusun (Kadirojo 2 dan Temanggal 2)," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PBJH) Jogja-Solo, Wijayanto di sela kegiatan Penyaluran Dana Ganti Kerugian Jalan Tol Jogja-Solo di Balai Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Rabu 24 Februari.
Dia menjelaskan land clearing atau pembukaan lahan untuk jalan Tol Jogja-Solo sudah lebih dari 3 kilometer. Pada awal Maret, Satker akan memulai pengerjaan fisik (konstruksi) di wilayah Karangasem, Jawa Tengah tepatnya di exit tol Kartasura.
"Groundbreaking memang sudah dimulai, sudah berputar terus. Kami terus melalukan proses pembayaran. Di Temanggal dan Kadirojo ada 11 bidang lainnya yang sudah disetujui LMAN, tinggal masalah pembayaran," katanya.
Totok mengaku tidak banyak kendala yang dihadapi Satker terkait pembebasan lahan tol. Bahkan, katanya, 99% warga Purwomartani antusias dan tidak menolak rencana pembanguban jalan tol. Apalagi, dana ganti kerugiannya yang diberikan cukup tinggi.
"Kami sangat terbantu oleh masyarakat. Hari ini ada yang menerima lebih dari Rp6 miliar untuk satu orang dan rata-rata di atas Rp1 miliar. Terkecil hanya Rp6,6 juta karena hanya terkena sedikit," katanya.