Penggerebekan Narkoba, Polisi Baku Tembak dengan Agen Federal, 2 Tewas

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 26 Februari 2021 09:07 WIB
Penggerebekan narkoba di Filipina tewaskan dua anggota polisi (Foto: CNN)
Share :

FILIPINA - Dua petugas polisi di Filipina tewas dalam baku tembak dengan agen federal lainnya selama penggerebekan narkoba.

Menurut media resmi Kantor Berita Filipina (PNA), kedua petugas dari Kepolisian Nasional Filipina (PNP) itu adu tembak dengan agen dari Badan Penegakan Narkoba Filipina (PDEA) di Quezon City pada Rabu (24/2) malam. Tiga agen PDEA juga terluka dalam konfrontasi tersebut dan dirawat di rumah sakit.

Polisi dari unit operasi khusus Distrik Kepolisian Kota Quezon telah melakukan operasi pembobolan narkoba di tempat parkir rantai makanan cepat saji ketika mereka mengetahui mereka bertransaksi dengan agen PDEA. Baku tembak terjadi tak lama setelah itu. Kondisi sebenarnya dari penembakan itu masih belum jelas.

Pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan paralel melalui penyelidikan gabungan PNP-PDEA dan penyelidikan oleh Biro Investigasi Nasional Filipina.

(Baca juga: Akibat Lockdown, Tikus "Menguasai" Kota Ini, Ukurannya Besar Hingga 40 Sentimeter)

"Untuk saat ini, yang jelas ... Layanan Penegakan Hukum Khusus PDEA berada di area dalam operasi legitimasi," kata juru bicara PDEA Derrick Carreon.

"Kami serahkan pada Badan Penyelidikan Gabungan. Kami akan melihat dokumennya besok. Untuk saat ini, prioritas kami adalah menangani personel kami yang terluka," kata Carreon.

Juru bicara PNP Brigadir Jenderal Ildebrandi Usana mengatakan kepada PNA meskipun insiden ini serius, namun tidak akan mempengaruhi kelanjutan hubungan operasional dan koordinasi yang telah lama mereka kencangkan dalam memerangi obat-obatan terlarang.

"Untuk menentukan kebenaran di balik insiden tersebut, Dewan Penyelidikan gabungan PNP-PDEA akan dibentuk untuk menentukan apa yang terjadi dan siapa yang harus dimintai pertanggungjawaban," kata Usana.

(Baca juga: Biden Lakukan Hubungan Telepon dengan Raja Arab Saudi, Tidak Singgung Kematian Khashoggi)

Seperti diketahui, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memimpin "perang melawan narkoba" di negara itu sejak berkuasa pada 2016. Presiden mendorong tindakan keras terhadap pengedar dan pecandu narkoba. Menurut laporan polisi dan kelompok hak asasi manusia (HAM), kampanye yang sering disertai kekerasan telah menyebabkan ribuan orang tewas.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya