Saat Homo Sapiens hadir, mungkin api telah menjadi bagian kesehariaannya. Para penghuni gua generasi baru ini juga masih melanjutkan akrivitas penghuni gua kakek moyangnya.
Lambat laun saat mereka memasuki kehidupan baru, masa Neolitikum, beragam wadah gerabah untuk memasak bahan makan makin beragam. Mulailah mereka memasak dengan gerabah di atas api. Makanan mereka makin lunak. Kerja mastikatori makin lemah.
Apalagi masa modern sampai Zaman 5.0 ini. Tulang alveolar dan gigi makin mereduksi. Prognathism atawa ketongosan makin mereduksi. Pola gigi rahang atas dan bawa tidak serius lagi sebagai "jet and bite" atau bahkan "over jet", namun makin bergeser ke pola "over bite".
"Geligi rahang atas dan rahang bawah makin sejajar. Bonusnya adalah Homo Sapiens ini mampu menghadirkan aksara "f" dan "v"," tandasnya.
(Arief Setyadi )