EQUATORIAL GUINEA - Sedikitnya 17 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangkaian ledakan di Equatorial Guinea.
Sekitar 420 orang terluka setelah ledakan yang terjadi di dekat barak militer di kota utama Bata pada Minggu (7/3). Ledakan itu disebabkan oleh "kelalaian" terkait penyimpanan dinamit di barak.
Foto di media sosial (medsos) menunjukkan asap besar dan kerusakan yang meluas.
Televisi pemerintah menunjukkan orang-orang mencari korban di reruntuhan dan mengangkat puing-puing dari bangunan yang runtuh.
Dalam serangkaian tweet, kementerian kesehatan meminta tenaga kesehatan sukarela untuk pergi ke RSUD Bata. Pihaknya juga meminta donor darah karena tingginya jumlah korban di tiga rumah sakit. Di sini, korban luka serius dan sangat serius dipindahkan.
(Baca juga: Bom Mobil Meledak, 20 Orang Tewas, 30 Terluka)
TVGE melaporkan beberapa rumah sakit lokal kewalahan dengan jumlah pasien yang dirawat. Melalui laporan televisi terlihat gambar orang-orang yang terluka terbaring di lantai rumah sakit yang penuh sesak.
Video yang diposting di medsos setelah ledakan menunjukkan adegan penuh kekacauan saat orang-orang yang tertekan melarikan diri saat asap terlihat di atas area tersebut.
"Kami mendengar ledakan dan kami melihat asap, tapi kami tidak tahu apa yang terjadi," kata seorang warga setempat, Teodoro Nguema, kepada kantor berita AFP.
(Baca juga: Kisah Beberapa Pasangan yang Dituduh Merusak Tatanan Keluarga Seluruh Jepang)
Dalam sebuah tweet, duta besar Prancis Olivier Brochenin mengirimkan belasungkawa kepada para korban, menggambarkan insiden itu tersebut sebagai "bencana".
Kedutaan Spanyol mengatakan warga negaranya harus tetap di rumah dan mengeluarkan serangkaian nomor darurat.
Diketahui, Equatorial Guinea adalah koloni Spanyol hingga kemerdekaan pada tahun 1968.
(Susi Susanti)