Setelah Menolak, Memblokir, Facebook Akhinya Bersedia Bayar Konten Berita di Australia

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 17 Maret 2021 05:57 WIB
Facebook (Foto: Reuters)
Share :

Namun, undang undang ini mendorong perusahaan teknologi untuk mencapai kesepakatan komersial mereka sendiri dengan perusahaan media, seperti yang dilakukan Facebook dengan News Corp.

Tanpa kesepakatan itu, undang undang ini memaksa perusahaan teknologi tersebut untuk melakukan arbitrase dengan penerbit atas konten yang digunakan.

Pertarungan atas rancangan undang undang ini mendorong Facebook secara tiba-tiba memblokir seluruh akses konten berita Australia di situsnya bulan lalu.

Pemblokiran itu berlangsung selama seminggu sebelum akhirnya pemerintah Australia membuat konsesi dan mengesahkan undang undang tersebut pada 25 Februari.

Pada Selasa ini, Kepala Eksekutif News Corp, Robert Thompon memuji kesepakatan dengan Facebook sebagai "tonggak penting dalam transformasi bisnis jurnalisme".

"Rupert dan Lachlan Murdoch mengawali perdebatan global di saat industri lain diam-diam saja atau bersikap acuh tak acuh karena disfungsionalitas digital telah mengancam jurnalisme menjadi tatanan pengemis," kata Thomson.

"Akhir dari perdebatan tentang digital ini telah dibuat lebih dari satu dekade,” ujarnya.

Analis melihat Undang Undang media di Australia ini telah lama menilai bahwa kebijakan ini dirancang untuk membantu perusahaan besar seperti News Corp dan bukan untuk media-media kecil.

Perusaahaan media besar lain di Australia - Seven West - juga menandatangani kesepakatan dengan Facebook bulan lalu.

Kesepakatan Facebook-News Corp juga terjadi di tengah penyelidikan parlemen di Canberra memeriksa dominasi dan pengaruh media News Corp terkait urusan dalam negeri. Hal ini dipicu petisi anti-Murdoch dari mantan Perdana Menteri Kevin Rudd yang mengumpulkan lebih dari 500.000 tanda tangan..

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya