STOCKHOLM - Seorang perempuan Swedia yang awalnya sehat meninggal dunia sekitar sepekan usai divaksin Covid-19 AstraZeneca.
"Ini adalah kasus penggumpalan darah di arteri dan vena dan juga perdarahan hebat, yakni peristiwa tak biasa yang menjadi fokus penyelidikan Badan Pengawas Obat Eropa (EMA)," kata Kepala Keamanan Obat Swedish Medical Products Agency, Veronica Arthurson saat konferensi pers.
Otoritas Swedia pada Kamis (18/3) mengatakan masih akan menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca hingga pekan depan.
(Baca juga: Hadapi gelombang Pandemi Covid-19 Ketiga, Paris Bersiap Lockdown Kembali)
Sementara itu, EMA menyimpulkan vaksin Covid-19 yang diproduksi Oxford-AstraZeneca "aman dan efektif".