Berdasarkan keterangan guru, DS tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar sejak 3 pekan lalu. Tak ada perilaku yang mencolok dalam keseharian pelaku di sekolah. Sikap DS sama seperti layaknya siswi lainnya. Pihak guru sempat memanggil orang tua DS untuk meminta klarifikasi terkait mencuatnya kasus yang melibatkan peserta didiknya ini.
Baca juga: 2 Wanita Cantik Ini Ditangkap karena Gelapkan 35 Kamera, 4 Wartawan Jadi Korban
Sementara itu, Kapolres Bengkulu Utara AKBP Anton Setyo Hartanto mengatakan, polisi terus mendalami dugaan investasi bodong yang mengakibatkan kerugian hingga miliaran Rupiah ini. Dia berjanji menindaklanjuti semua laporan resmi yang masuk.
Warga diharapkan berhati-hati menyikapi berbagai bentuk investasi. Pandemi Covid-19 memicu dampak lemahnya perekonomian, sehingga situasi ini dimanfaatkan sejumlah oknum untuk mencari keutungan pribadi.
(Qur'anul Hidayat)