Kisah Pangeran Diponegoro Tulis Babad dalam Ruang Panas di Benteng Rotterdam

Doddy Handoko , Jurnalis
Selasa 06 April 2021 06:29 WIB
Pangeran Diponegoro (Foto: istimewa)
Share :

JAKARTA - Pangeran Diponegoro menulis babad Doponegoro (20 Mei 1831). Naskah aksara pegon yang panjang aslinya lebih dari 1.000 halaman kertas ukuran folio itu diselesaikan dalam tempo hampir sembilan bulan (20 Mei 1831-2 Februari 1832).

Setelah Pangeran wafat, naskah itu dirawat oleh keluarganya dan kemudian disalin atas permintaan Perkumpulan Seni dan Ilmu Pengetahuan Batavia (Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen) pada tahun 1865-1856 ,"kata Sejarawan Peter Carey yang juga penulis buku P.Diponegoro, 'Takdir dan Kuasa Ramalan, Selasa (6/4/2021).

Naskah babad itu terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama, yang secara sekilas merupakan sepertiga dari keseluruhan buku, menceriterakan tentang sejarah Tanah Jawa, mulai dari jatuhnya Majapahit (sekitar 1527) hingga Perjanjian Giyanti (1755).

Baca juga: Diponegoro Dipenjara, Dijaga 200 Serdadu dan Hampir Dibuang ke Belanda

Sedangkan bagian kedua, mengisahkan tentang kehidupan dan sepak terjang Pangeran sendiri, sejak kelahirannya tahun 1785 hingga pengasingannya di Manado.

Baca juga: Kisah Pangeran Diponegoro Mabuk Laut & Deman saat Berlayar

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya