"Setelah melalui proses interogasi bahwa para ABG ini ada yang sudah 1 hari, ada yang sampai 1 minggu standby di sana. Dan berdasarkan hasil interogasi mereka di sana menunggu tamu, ada yang menggunakan aplikasi Michat dan ada juga yang diarahkan oleh temannya untuk mendapatkan tamu," ungkapnya.
Selain itu, dari hasil interogasi kepada belasan anak tersebut mereka mengaku menjajakan dirinya dengan dibayar antara Rp400 ribu bagi pelanggan lokal dan Rp2 juta bagi pelanggan warga negara asing (China).
Dia mengatakan, berdasarkan pengembangan dan interogasi pihaknya belum bisa memastikan apakah ada mucikarinya atau tidak karena masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Sejauh ini, pihaknya telah meminta keterangan terhadap manager hotel inisial AR (40).
"Mereka sendiri-sendiri atau ada mucikarinya masih terus kami dalami. Apakah pihak hotel mengetahui hal ini masih kami dalami, masih proses penyelidikan nanti kami sampaikan kembali," tegas dia.
(Awaludin)