Lebih lanjut Kapolda menerangkan, belum diketahui motif penembakan oleh Sabinus waker dan kelompoknya tersebut, namun dari informasi yang diperoleh keberadaan Sabinus Waker di Puncak Ilaga atas undangan dari Lekagek Telenggen.
“Belum tahu pasti, yang jelas, Sabinus datang kesana atas undangan Lekage terkait dengan penyelesaian perang suku di Puncak,” ujarnya.
Kapolda juga mengatakan bahwa pembunuhan ini merupakan aksi biadab, lantaran korban merupakan pejuang kemanusiaan yang bertanggung jawab untuk mendidik anak bangsa.
“Seharusnya tenaga pendidikan dan kesehatan harus dilindungi, karena mereka adalah ujung tombak untuk membangun generasi penerus bangsa ke depan khususnya anak-anak Papua,” katanya.
(Sazili Mustofa)