Pria Alami Sindrom Down Diculik dan Dibunuh, Mayatnya Ditukar untuk Dikremasi

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 14 April 2021 22:55 WIB
Foto: Illustrasi Shutterstock
Share :

CHINA - Seorang pria yang mengalami sindrom down diculik dan dibunuh, sebagai bagian dari skema pertukaran mayat. Hal itu dilakukan untuk menyiasati larangan pemakaman secara tradisional di banyak daerah di China.

Guna menyiasatinya, satu keluarga menyewa seseorang untuk memberikan mayat pengganti yang kemudian dikremasi. Namun tanpa sepengetahuan keluarga itu, mayat yang diserahkan adalah penderita sindrom down, yang sengaja dibunuh untuk memenuhi pesanan mayat.

Baca juga:  Jepang Buang Air Radioaktif Fukushima ke Samudra Pasifik, China Prihatin

Pembunuhan itu sendiri terjadi pada tahun 2017, tetapi baru ramai diberitakan pekan lalu sesudah muncul sebuah tulisan tentang peristiwa itu.

Laki-laki yang disewa untuk menyerahkan mayat - diidentifikasi dengan nama depannya Huang - sebelumnya dijatuhi hukuman mati tetapi pelaksanaannya ditangguhkan. Demikian keterangan dari Pengadilan Tinggi Guangdong.

Bagaimana mayat didapat?

Berdasarkan dokumen pengadilan, pada tahun 2017 Huang ditawari uang oleh keluarga itu untuk menyediakan mayat, karena keluarga ingin menguburkan anggota keluarganya yang meninggal secara tradisional. Mereka tinggal di kota Shanwei, Provinsi Guangdong, yang mengharuskan semua mayat dikremasi.

 Baca juga: China Bakal Campur Beberapa Merek Vaksin Covid-19, Ini Respons Kemenkes

Keluarga itu menduga Hung akan mencari mayat, tetapi ternyata ia membunuh seseorang untuk memenuhi pesanan.

Ketika melihat seorang laki-laki dengan sindrom Down memungut sampah di jalan, Hung mengajaknya masuk mobil dan memberikan minuman alkohol hingga tak sadarkan diri.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya