Kisah Seorang Pemuda yang Berhasil Cantumkan Kampungnya di Peta Digital

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 19 April 2021 05:25 WIB
Pemuda ini berhasil memasukan alamat rumahnya ke dalam peta digital (Foto: Tawanda Kahenma)
Share :

ZIMBABWE - Ketika kuliah di Amerika Serikat (AS), Tawanda Kanhema ditanya di mana ibunya tinggal di negara asalnya, Zimbabwe. Namun ia tidak bisa menemukan rumah keluarganya, dan juga kampung halamannya di peta digital.

Di tengah kebingungan ini, Tawana yang memang belajar fotografi, mencari kampung halamannya di Google Street View dan aplikasi lain, namun tak menemukan banyak tempat di seputar kampung halamannya.

Kenyataan ini yang sangat sulit dia terima.

"Peta adalah sesuatu yang bukan hanya penunjuk jalan dari satu tempat ke tempat lain, namun sebagai bentuk cerita," katanya kepada BBC.

Misinya adalah mencantumkan kampung halamannya di peta. Dia pun rela menghabiskan USD5000 (Rp73 juta) uangnya sendiri untuk membidik sejumlah tempat indah di Zimbabwe.

Peta digital seperti Google Street View membantu kita mencari alamat serta membantu pengiriman barang di seluruh dunia.

Tetapi miliaran orang yang tinggal di kota-kota dan desa di negara-negara berkembang masih belum tercakup dalam operasi komersial ini.

(Baca juga: Kisah 6 Tionghoa Penyintas Titanic: Diselamatkan, Dicela Lalu Diusir karena Sentimen 'Anti-China')

Organisasi amal Humanitarian OpenStreetMap (informasi tentang organisasi ini akan lebih lanjut dijelaskan) memperkirakan ada sekitar "dua miliar orang di dunia yang alamatnya tak tercantum di peta."

"Bila Anda cari sejumlah tempat di online, Anda tak akan menemukan apa-apa. Tempat kosong ini menunjukkan ketidakadilan yang menyebabkan penderitaan manusia, dan hal ini bisa dihindari," kata Rebecca Firth dari Humanitarian OpenStreetMap team.

Orang-orang yang tempat tinggalnya tak tercantum di peta akan sulit terjangkau bila terjadi bencana tau insiden, sehingga akan menyulitkan tim penyelamat.

Jadi orang-orang seperti Tawanda dan perusahaan besar seperti Google dan badan amal termasuk OpenStreetMap bekerja sama untuk membantu mencantumkan di peta, tempat-tempat yang masih belum ada.

 (Baca juga: Johns Hopkins: Kematian Akibat Covid-19 Lampaui 3 Juta)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya