"Hal ini ditanggapi buruk oleh pengacara, pekerja administrasi, narapidana ... [mereka berkata] 'mengapa saya tidak menerima pembebasan bersyarat?' kenang Ligon.
"Dan saya berkata, 'Saya tidak menerima sesuatu yang bisa saya ubah'. [Saya tidak melakukannya] untuk menjadi jahat atau untuk menjadi kejam, tidak satupun dari itu - saya masih akan terus dianiaya jika saya menerima pembebasan bersyarat,” ungkapnya.
"Saya hanya menggunakan kata-kata ini: 'Saya ingin bebas,” ujarnya.
Oleh karena itu, Bridge harus menantang putusan 2017 dan akhirnya membawa kasus tersebut ke pengadilan federal. Pada November 2020, hakim memberi keputusan yang berpihak padanya.
Ketika Bridge pergi ke Montgomery County untuk menjemput Ligon pada 11 Februari, dia menemukan mantan narapidana itu sangat tenang.
"Saya mengharapkan reaksi seperti 'Oh my god' atau reaksi lain yang lebih kuat. Tapi dia tidak menunjukkan itu. Tidak ada drama,” jelasnya.
Ligon mungkin hanya melakukan apa yang telah dia lakukan selama beberapa dekade: menyimpan pikirannya untuk dirinya sendiri.
Sebulan sejak dibebaskan, dia merenungkan hari ketika dia meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan Negara Bagian Phoenix dengan sangat heran.
"Rasanya seperti terlahir kembali karena semuanya baru bagi saya - hampir semuanya [berubah], banyak hal masih baru bagi saya,” ujarnya.
"Saya melihat beberapa mobil baru ini - mobil ini tidak memiliki desain yang sama dengan mobil yang saya kenal ketika saya berada di jalanan bertahun-tahun yang lalu. Saya melihat semua gedung tinggi ini ... tidak ada gedung-gedung tinggi seperti ini,” ungkapnya.
"Semua ini baru," katanya sambil melambaikan tangannya ke sekeliling ruangan.
"Dan saya mulai terbiasa. Saya menyukainya, ini menarik bagi saya,” terangnya.
Waktu selama 68 tahun terakhir ini harus dibayar mahal oleh Ligon. Dia tahu dia telah kehilangan lebih banyak waktu dengan menunggu kebebasan sejati tanpa pembebasan bersyarat - waktu yang bisa dia habiskan bersama keluarganya, yang sebagian sudah meninggal.
"Keponakan saya Valerie lahir saat saya di penjara, kakak perempuannya lahir saat saya di penjara, adik perempuannya lahir saat saya di penjara," kenangnya.
"Semua keluarga dekat telah meninggal, hanya saya yang masih hidup, [Valerie] dan ibu Valerie,” ujarnya.
Namun, saat lelaki berusia 83 tahun ini menyesuaikan diri dengan apa yang telah dia tunggu-tunggu, dia hanya memiliki sedikit rencana. Dia mengatakan akan berpegang pada apa yang paling dia tahu.
"Saya akan melakukan hal yang sama seperti yang telah saya lakukan seumur hidup saya. Beri saya pekerjaan bersih-bersih, sebagai petugas kebersihan,” terangnya.
(Susi Susanti)