JAKARTA - Fenomena saling mengunjungi antarelite partai politik (parpol) sudah mulai nampak sejak awal tahun ini. Bukan hanya di kalangan elite parpol yang tergabung dalam koalisi pemerintah saja, parpol di luar pemerintah pun mulai melakukan silaturahmi lintas parpol yang dimaknai sebagai penjajakan koalisi untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Terkait fenomena itu, Analis Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Jakarta, Hendri Satrio berpandangan, koalisi yang terbentuk pada hari ini tidak bisa menggambarkan koalisi yang akan terjadi di Pilpres 2024 mendatang.
"Menurut saya, koalisi yang terjadi hari ini tidak akan bisa menggambarkan koalisi di 2024," kata pria yang akrab disapa Hensat itu saat dihubungi, Selasa (4/5/2021).
Sehingga, kata Hensat, semua parpol baik yang menjadi pendukung pemerintah maupun di luar pemerintahan bebas memilih kawan koalisinya di 2024 mendatang.
"Misalnya, tiga partai besar, PDIP, Gerindra dan Golkar itu saya rasa bebas juga memilih parpol yang akan dijadikan koalisi mana aja. Sementara partai-partai seperti Demokrat, PKS, menurut saya masih banyak opsi kira-kira akan seperti apa," urainya.