Ketegangan Israel-Palestina Memuncak, Rasa Permusuhan Semakin Meningkat

Agregasi VOA, Jurnalis
Jum'at 14 Mei 2021 15:45 WIB
Serangan Israel ke Palestina (Foto: Reuters)
Share :

ISRAEL - Pertempuran lintas perbatasan paling sengit antara Israel dan Palestina sejak 2014 yang telah menelan sejumlah korban jiwa dan luka-luka, telah mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan jika konflik ini dapat meningkat menjadi “perang berskala penuh.”

Tembakan roket tanpa henti terjadi di antara Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza sejak Senin lalu. Tembakan ini dipicu kerusuhan akhir pekan lalu di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem – kawasan yang dinilai suci oleh warga Muslim maupun Yahudi. Para pengamat menilai harapan untuk melangsungkan gencatan senjata memudar seiring perayaan Idul Fitri Kamis (13/5) ini.

Sejumlah pengamat mengatakan beberapa insiden yang terjadi pada bulan suci Ramadhan telah ikut berkontribusi pada meningkatnya rasa permusuhan. Insiden dimaksud antara lain demonstrasi orang-orang Israel sayap kanan yang ekstrim di Yerusalem Timur, ancaman penggusuran paksa keluarga-keluarga Palestina di permukiman Sheikh Jarrah oleh pemukim Yahudi, dan bentrokan antara polisi Israel dan jamaah Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa.

(Baca juga: Biden Bicara tentang Infrastruktur hingga Konflik Timur Tengah)

Keputusan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas untuk membatalkan pemilu Palestina yang telah dijadwalkan sebelumnya, yang sedianya merupakan pemilu pertama dalam 15 tahun, juga telah meningkatkan rasa frustrasi.

Berdasarkan perjanjian perdamaian dengan Israel tahun 1994, Yordania merupakan pengampu lokasi-lokasi suci bagi warga Muslim dan Yahudi di Yerusalem. Diplomat tinggi Yordania, Ayman Safadi, yang awal pekan ini berada di Washington DC menyerukan deeskalasi ketegangan.

“Kami telah mengatakan di Yordania, bahwa Yerusalem merupakan batas atau garis merah, mempertahankan perdamaian dan stabilitas di Yerusalem merupakan kunci utama. Tujuan kami saat ini adalah memastikan bahwa eskalasi ini berhenti,” terangnya.

Mantan Menteri Luar Negeri Yordania Marwan Muasher mengatakan pada stasiun televisi CNN, ia pesimistis dengan prospek deeskalasi itu.

(Baca juga: Minggu Ini, DK PBB Akan Bahas Konflik Israel dan Palestina)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya