Pada tanggal 9 Mei, media pemerintah Tiongkok melaporkan jika negara itu berencana untuk membuat "garis pemisah" di puncak Gunung Everest untuk menghindari pendaki dari sisi Nepal berbaur dengan mereka yang mendaki dari sisi Tibet, sebagai cara untuk menghalangi pendaki dari sisi Nepal. penyebaran virus corona.
(Baca juga: Peringatkan Anak-Anak Rentan Virus Corona Varian India, Singapura Tutup Sekolah)
Menurut Kementerian Kesehatan Nepal, kasus virus corona telah meningkat pesat di Nepal. Negara itu melaporkan lebih dari 8.000 kasus virus korona baru pada Jumat (14/5), dan sekitar 20% dari total kasus Nepal sejak pandemi dimulai dilaporkan dalam 10 hari terakhir.
Meningkatnya kasus juga telah menyebabkan operator ekspedisi internasional membatalkan upayanya untuk mendaki Gunung Everest dari sisi Nepal.
"Kami mengakhiri ekspedisi hari ini karena masalah keamanan dengan wabah Covid yang diberikan. Kami tidak ingin (untuk) mengirim orang atau sherpas," karena "mereka (bisa) sakit tinggi di sana dan mati,” terang pendaki gunung Lukas Furtenbach kepada CNN.
"Untuk mendaki di atas base camp dengan angka korona yang meningkat secara masif ini dan mempertaruhkan nyawa 20 pelanggan kami, 4 pemandu gunung dan 27 Sherpa secara sembarangan, adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.