Ada sejumlah alasan mengapa Amerika Serikat memberikan bantuan begitu besar kepada Israel, di antaranya adalah komitmen historis mulai dari ketika AS memberikan dukungan atas pembentukan negara Yahudi pada tahun 1948.
Lagi pula, Israel dianggap AS sebagai sekutu penting di Timur Tengah - mempunyai tujuan bersama dan komitmen sama terhadap nilai-nilai demokratis.
Congressional Research Service (CRS) mengatakan: "Bantuan luar negeri AS telah menjadi komponen penting dalam menyatukan dan memperkokoh hubungan itu.
"Para pejabat AS dan banyak wakil rakyat telah lama menganggap Israel sebagai mitra penting di kawasan,” terangnya.
Badan bantuan luar negeri pemerintah AS mengatakan bantuan AS membantu memastikan Israel mempertahankan Qualitative Military Edge (keunggulan kualitatif militer) atas potensi ancaman regional.
"Bantuan Amerika Serikat ... ditujukan untuk memastikan bahwa Israel cukup aman menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai perjanjian damai dengan Palestina dan untuk perdamaian regional yang menyeluruh,” terangnya.
Memastikan Israel dapat mempertahankan diri terhadap ancaman-ancaman di kawasan telah menjadi landasan kebijakan luar negeri AS selama puluhan tahuh baik di bawah presiden dari Partai Demokrat maupun dari Partai Republik.
Platform pemilu partai Demokrat tahun 2020 menyebutkan "dukungan kuat" bagi Israel, tetapi sebagian mereka yang berada di garis kiri partai itu sekarang mempertanyakan komitmen bantuan AS.
Senator Bernie Sanders dan sejumlah politikus lain dari Demokrat berusaha menghadang rencana penjualan senjata presisi tinggi sebesar USD735 juta (Rp10.5 triliun) ke Israel.
(Susi Susanti)