IRAN - Negara-negara adidaya pada Selasa (25/5) membuka perundingan putaran kelima dengan Iran untuk mengajak Amerika Serikat (AS) kembali ke perjanjian nuklir tahun 2015 guna mencegah Iran memproduksi bom nuklir.
Perundingan di Wina itu berlangsung ketika Badan Energi Atom Internasional (IAEA) berhasil mencapai kesepakatan pada menit-menit terakhir, saat Iran setuju memperpanjang perjanjian tentang keberadaan kamera-kamera pengawas di situs nuklir Iran selama satu bulan lagi.
Masalah itu tidak secara langsung terkait dengan pembicaraan tentang perjanjian nuklir yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama JCPOA, tetapi jika Iran tidak setuju maka hal itu akan memperumit pembicaraan secara serius.
(Baca juga: 'Lockdown' Covid-19 Dilonggarkan, Tradisi Adu Banteng Kembali Kobarkan Perdebatan)
AS tidak terlibat secara langsung dalam pembicaraan itu, tetapi delegasi AS yang dipimpin oleh Utusan Khusus Presiden AS Joe Biden untuk Iran, Rob Malley, juga berada di ibu kota Austria itu.