Konflik Palestina-Israel: Sheikh Jarrah, Wilayah Sengketa yang Rentan Picu Pertikaian

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Kamis 27 Mei 2021 08:46 WIB
Sheikh Jarrah yang disengketakan (Foto: AFP)
Share :

Barikade polisi di ujung-ujung jalan masih dipasang. Penghuni Yahudi bisa bebas berkeliaran, tapi jika Anda warga Palestina, dan Anda tidak tinggal di sini, Anda tak akan bisa masuk ke dalam kawasan.

Sebuah mural di kawasan itu memperlihatkan peta Palestina sebelum 1948 yang dibungkus dengan motif sorban kepala, bertuliskan: "Selamat datang di lingkungan Sheikh Jarrah yang tegar."

Pada tembok di sisi berlawanan, tertulis 28 nama keluarga yang terancam tergusur.

Di dekatnya, terdapat sebuah rumah yang telah diambil alih penghuni Yahudi lebih dari 10 tahun lal. Rumah itu dipasangi bendera Israel, simbol Bintang Daud yang menyala, serta banyak kamera pengawas.

Pihak berwenang Israel mengatakan masalah Sheikh Jarrah tak lebih dari "sengketa kepemilikan rumah" dan para pemukim Yahudi didukung kuat oleh hukum.

Pada 2003, dua yayasan Yahudi menjual hak propertinya kepada Nahalat Shimon Ltd, satu dari sejumlah organisasi berbasis di Amerika Serikat yang mendukung upaya pemindahan pemukim Yahudi ke wilayah Palestina di Jerusalem.

"Keluarga-keluarga itu akan diusir karena tidak membayar sewa," kata salah satu wakil wali kota Jerusalem, Fleur Hassan-Nahoum.

Dia mengacu pada putusan pengadilan yang kontroversial pada 1987. Putusan itu mengakui asosiasi Yahudi sebagai pemilik properti, sedangkan warga Palestina dikategorikan sebagai penyewa yang dilindungi.

"Jadi, kami mengalami sengketa properti yang dikembangkan menjadi sengketa politik untuk menciptakan provokasi,” jelasnya.

"Saya tidak paham kenapa Jerusalem Timur menjadi Judenrein," katanya. Judenrein merupakan istilah yang diciptakan Nazi untuk menyebut Eropa terlarang bagi orang Yahudi.

Baru-baru ini, kemarahan berkobar di Sheikh Jarrah selama bulan Ramadan.

Pertikaian yang berlangsung selama beberapa dekade telah meledak menjadi kekerasan yang merembet ke Masjid al-Aqsa.

Kelompok Hamas, yang merasa punya peluang untuk menguatkan posisi di antara orang-orang Palestina di luar Jalur Gaza, bergabung dalam aksi tersebut.

Kelompok tersebut kemudian menembakkan roket langsung ke jantung kota.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya