Alasan Pesepeda Ogah Melintas di Jalur Khusus Sudirman-Thamrin

JAKARTA - Satgatur Ditlantas Polda Metro Jaya, Iptu Saronih mengatakan, banyak pengendara sepeda yang tak masuk ke dalam jalur khusus sepeda.

Menurutnya, walaupun CFD ditiadakan aka tetapi atensi masyarakat untuk bersepeda masih sangat tinggi khususnya di sepanjang jalur Thamrin hingga Bundaran Senayan.

"Untuk CFD ditiadakan, jika ada kerumunan kita bubarkan guna mengantisipasi penularan covid 19. Untuk jalur sepeda terpantau sangat meriah sekali, kurang lebih ada 200 lebih masyarakat yang berolahraga pagi dengan bersepeda. menurut pantauan kita terlihat semua sepeda masih sedikit sekali atau masuk menggunakan jalur sepeda. Kita antisipasi, kita pantau dan jaga jangan sampai terjadi laka lantas," papar Roni.

Baca juga;  Banyak Pesepeda Tak Melintas di Jalur Khusus Sudirman-Thamrin

Salah satu pengendara sepeda, Saiful (41) yang sejak pukul 07.30 bersepeda di sekitaran Monas menilai pengendara sepeda banyak yang tidak masuk jalur khusus, karena jalur sepeda terlalu padat dan lambat. Sehingga pengendara memutuskan untuk keluar dari jalurnya.

"Arus lalin juga lancar, menurut saya kalau hari libur enggak apa-apa karena jalur sepeda terlalu padat dan lambat mungkin mereka mau cepat. Saya rasa Dishub menyediakan cone di tengah jalan untuk melebarkan jalur sepeda karena sedang ramai, jika jalurnya sepi dipersempit kembali," kata Saiful.

Baca juga:  3 Ribu Pesepeda Lintasi Sudirman-Thamrin saat Hari Kerja, 23 Ribu saat Weekend

Lain halnya dengan Herman (67), pecinta sepeda sejak kecil yang memilih tetap bersepeda di jalur khusus demi keselamatan pengendara baik sepeda, motor maupun mobil. Ia pun bersepeda bersama lima temannya mulai dari Lenteng agung, UI, Pasar Minggu, Pancoran dari jam 07.00 hingga jam 09.00 WIB yang tetap menggunakan jalur khusus sepeda.

"Kalau kita disiapin jalur sepeda kenapa ga masuk jalur sepeda, kita juga daripada kita celaka sendiri mending ikut yang bener. Kalau ga ikut jalur sepeda motor dan mobil kenceng-kenceng. kita main di pinggir aja, kita menghargai pengguna lalu lintas lain dan pengen sehat. Saya rasa kalo main sepeda sudah cukup difasilitasi begini, tinggal kita jalaninnya gimana," jelas Herman.

(Awaludin)