Heim mengatakan menyelam untuk mencari fosil adalah caranya bersantai, dan banyak dari apa yang dia temukan masuk ke dalam koleksinya. Dia mengubah beberapa gigi menjadi perhiasan, yang dia jual. Dia mengatakan dia menyumbangkan sebagian dari hasil untuk mempromosikan konservasi hiu.
Heim mengatakan dia berencana untuk terus menyelam setelah dia cukup sehat, tapi dia akan menjauh dari Sungai Myakka.
Sementara itu, Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida (FWC) mengatakan buaya menjadi lebih aktif saat kegiatan pacaran mereka dimulai pada April lalu, dan saat suhu memanas.
"Saya mungkin terlalu nyaman menyelam selama musim kawin," kata Heim. "Saya seharusnya mengetahuinya lebih baik,” ujarnya.
Meski lukanya parah, Heim berharap buaya itu tidak dibunuh. Dia menyalahkan serangan itu pada identitas yang salah.
Melalui email ke CNN, juru bicara FWC mengatakan petugas FWC dan penjebak buaya pengganggu yang dikontrak dikirim untuk menyelidiki insiden tersebut.
Satu buaya, betina berukuran 6 kaki-4 inci, telah dipindahkan dari area tersebut dan tim penjebak sedang bekerja untuk mengeluarkan buaya lain di sekitarnya.
Buaya pengganggu yang ditangkap menjadi milik penjerat dan biasanya diproses untuk diambil daging dan kulitnya, tetapi terkadang dijual ke pameran hewan atau kebun binatang.
FWC memperkirakan ada sekitar 1,3 juta buaya di Florida, dan reptil tersebut dapat ditemukan di 67 kabupaten.
Badan tersebut mengatakan bahwa ada 12 serangan buaya terhadap manusia pada 2020. Serangan fatal terakhir terjadi pada 2019 lalu.
(Susi Susanti)