Cerita Kaum Milenial Australia yang 'Ingin Sekali' Divaksin Covid-19

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 07 Juni 2021 12:01 WIB
Seorang pria berjalan di Kota Melbourne, Victoria, Australia menjelang pemberlakuan lockdown Covid-19. (Foto: Reuters)
Share :

Keraguan ini yang menyebabkan banyak warga lanjut usia Australia membatalkan jadwal vaksinasi mereka atau menolak disuntik begitu tahu bahwa itulah satu-satunya vaksin yang tersedia di klinik.

Kini, alternatifnya hanya Pfizer, yang sayangnya tidak banyak persediaannya.

Mengingat infeksi covid tergolong sangat rendah di Australia, pemerintah meminta agar kaum muda bersabar hingga persediaan Pfizer atau vaksin jenis mRNA lainnya tercukupi.

Sarah Martin, 36 tahun, mulai melancarkan petisi agar kaum muda mendapat akses yang sama setelah dia mendapat vaksin di suatu klinik yang nyaris kosong beberapa pekan lalu.

"Tidak ada antrean saat itu di pusat vaksinasi massal, jadi saya memohon untuk mendapatkannya dan saya beruntung," ujarnya. Petisi itu memuat slogan "Tidak perlu menyerobot kalau memang tidak ada antrean!" dan telah mendapat hampir 4.000 dukungan.

Bukan 'prioritas'

Lonjakan kasus yang sudah cukup mengancam di Melbourne membuat banyak kaum muda - tanpa ada pilihan untuk divaksin - merasa rentan dan kecewa.

Munculnya kluster penularan membuat kota terbesar kedua di Australia itu, bersama negara bagian Victoria, menerapkan karantina wilayah atau lockdown. Sudah empat kali karantina wilayah diterapkan sejak pandemi tahun lalu.

Hingga kini baru 2% rakyat Australia yang divaksin. Banyak warga yang kesal karena lagi-lagi harus terkurung di rumah saat vaksin sudah tersedia di penjuru dunia dalam tujuh bulan terakhir.

Perasaan itu begitu kuat mendera kalangan milenial, yang rutin membaca di media sosial bahwa teman-teman mereka di Inggris dan AS sudah kembali beraktivitas setelah divaksin.

Aashna Pillai, 29 tahun, merasa bahwa generasinya yang dapat nomor urut paling belakang untuk divaksinasi kian menebalkan perasaan bahwa mereka dibiarkan tanpa dukungan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya