Cerita Kaum Milenial Australia yang 'Ingin Sekali' Divaksin Covid-19

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 07 Juni 2021 12:01 WIB
Seorang pria berjalan di Kota Melbourne, Victoria, Australia menjelang pemberlakuan lockdown Covid-19. (Foto: Reuters)
Share :

Dia telah melakukan empat pekerjaan yang berbeda dalam setahun terakhir untuk menyambung hidup.

"Generasi kami dilihatnya seperti, 'Oh, masih muda ini, pasti sembuh dari Covid, pasti baik-baik saja', jadi kami tidak masuk dalam daftar prioritas," ujarnya.

Namun, bagi Pillai, dengan lagi-lagi diterapkannya lockdown - ketimbang vaksinasi sebagai jalan keluar mengatasi pandemi - sama saja menghambat kaum muda.

Padahal, menurutnya, kebijakan yang diambil saat ini sangat menentukan bagi kehidupan beberapa puluh tahun mendatang. Segala peluang bisa jadi hilang - baik itu impian pindah ke luar negeri atau merasa percaya diri untuk memulai karier baru.

"Untuk hal ini, saya jadi bertanya-tanya, apakah saya memilih untuk berkeluarga atau kembali ke universitas? Saya sudah melewatkan satu tahun penuh dan penundaan vaksin ini menyebabkan kemunduran baru."

Ungkapan Pillai ini juga serupa dengan sejumlah pakar yang menyerukan agar vaksinasi kini harus terbuka bagi segala usia, mengingat rendahnya minat warga yang lebih tua untuk divaksin. Bila dosisnya cukup, kenapa kaum muda masih harus menunggu, tanya mereka.

Kurangnya kejelasan

Yang membuat kaum muda Australia makin resah adalah kurangnya transparansi seputar program vaksinasi covid.

Para milenial tidak tahu kapan program vaksinasi dibuka untuk untuk mereka, atau berapa banyak dosis Pfizer yang sudah tersedia.

Di tahap ini, pemerintah Australia baru bisa menjanjikan bahwa semua warga dewasa setidaknya sudah menerima dosis pertama vaksin di akhir tahun ini.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya