Tidak sampai 20 persen rakyat Australia yang sudah menerima dosis pertama saat ini, bandingkan dengan di AS yang sudah 67% dan 75% yang di Inggris.
"Saya terkejut akan kurangnya informasi," kata Bald. "Tampaknya lebih sering terdengar omongan dari mulut ke mulut ketimbang pemberitahuan resmi dari pemerintah."
Kaum milenial merasa mereka dibiarkan mencari informasi lewat "kabar burung" ketimbang dari sumber resmi. Dan ini sifatnya untung-untungan.
BBC telah mengonfirmasi beberapa contoh di mana lokasi-lokasi vaksinasi memberi suntikan kepada siapa saja yang datang karena sayang banyak dosis akan kedaluwarsa bila tidak dipakai.
Situasi seperti ini dialami oleh milenial yang bisa divaksin walau tidak masuk daftar karena kebetulan sedang mengantar orang tua mereka atau warga yang masuk daftar di lokasi vaksinasi.
Tarun, 31 tahun, kepada BBC mengaku tidak tahu kalau tidak masuk daftar penerima. Tapi saat dia datang ke klinik vaksinasi, perawat di sana tetap memberinya vaksin.
"Saya pikir wajar saat petugasnya bilang, 'Karena kamu sudah di sini, kamu bisa disuntik.' Karena pada akhirnya itu tujuan mereka bukan?" ujarnya.