“Saya juga tekankan bahwa hal ini merupakan mandat yang sudah jelas tercantum di dalam five point of consensus yaitu berkomunikasi dengan semua pihak, karena tanpa dapat melakukan komunikasi dengan semua pihak, maka akan sulit bagi special envoy untuk menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Selain itu, kata Menlu, Indonesia juga menekankan bahwa semua proses implementasi five point of consensus tersebut harus dilakukan secara transparan agar kesatuan ASEAN dapat terus terjaga.
“Dari diskusi terbuka yang dilakukan harus diakui perlu komitmen yang lebih kuat, agar implementasi dapat lebih cepat dilakukan.Dan Indonesia benar-benar berharap implementasi five point of consensus dapat segera didorong setelah pertemuan ini dengan, sekali lagi proses yang transparan,” tutur Retno.
(Fakhrizal Fakhri )