Cerita Tragis Bayi Pengungsi Iran, Jasadnya Ditemukan di Norwegia Berbulan-bulan Setelah Tenggelam

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 09 Juni 2021 16:36 WIB
Artin digambarkan sebagai anak yang bahagia. (Foto: Dokumen keluarga)
Share :

Kini jasad Artin direncanakan akan diterbangkan ke Iran untuk dimakamkan. Shavin, bibi Artin yang tinggal di Swiss, mengatakan ia ingin Artin "dipertemukan dengan para anggota keluarga lainnya".

Oleh karena itu pihak keluarga akan mengurus dokumen yang diperlukan sehingga jasad Artin dapat dipulangkan ke Sardasht.

Pasca peristwa naas di Selat Inggris itu, keluarga Artin mengungkapkan rasa duka mereka dan juga kebingungan atas apa yang mungkin terjadi pada si kecil.

Nihayat, tante kedua Artin, adalah sanak keluarga pertama yang dikontak oleh kepolisian Norwegia.

"Saya merasa senang dan sekaligus sedih," ungkap Nihayat. "Senang karena jasad Artin pada akhirnya ditemukan, dan sedih karena ia meninggalkan kami untuk selamanya."

Tak lama setelah kapal tenggelam, BBC diperlihatkan serangkaian pesan pendek yang diyakini dikirimkan oleh Shiva Mohammad Panahi.

Salah satu pesan itu berisi pengakuan adanya bahaya menyeberangi Selat Inggris tetapi "kami tidak punya pilihan".

"Jika kami menumpang lori kami mungkin perlu membayar lebih besar dan kami tidak mempunyai uang," demikian bunyi pesan singkat kedua.

Sebelum bertolak ke Inggris, keluar Artin tinggal di kamp pengungsian di Dunkirk, Prancis. Menurut seorang pengungsi di sana, Bilal Gaf, keluarga Artin menempati tenda di dekatnya selama tiga atau empat hari sebelum pergi.

Ia menyebut Artin "terkenal" di antara penghuni kamp.

"Ia adalah seorang bayi yang bahagia," kata Gaf sambil menunjukkan foto-fotonya bersama Artin, yang diambil 10 hari sebelumnya.

Wilayah yang ditempati suku Kurdi di Iran mengalami persekusi politik dan kesulitan ekonomi.

Setiap tahun ribuan pengungsi Kurdi dari Iran mempertaruhkan nyawa mereka dan keluarga di tangan penyelundup untuk mencapai Eropa.

Sekitar 25 hingga 35 juta orang Kurdi mendiami wilayah pegunungan yang membentang di perbatasan Turki, Irak, Suriah, Iran dan Armenia.

Kurdi adalah kelompok etnik terbesar keempat di Timur Tengah, tetapi mereka tidak pernah mempunyai negara tersendiri.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya