(Baca juga: Kembaran Donald Trump Terlihat Berjualan Es Krim di Pakistan)
"Ada banyak masalah terkait platform media sosial di Nigeria, di mana informasi yang salah dan berita palsu yang menyebar melalui platform tersebut telah menyebabkan dampak kekerasan di dunia nyata," kata juru bicara kepresidenan, Garba Shehu, dalam pernyataan.
Shehu mengatakan penghapusan cuitan Buhari itu "mengecewakan" dan perusahaan teknologi besar harus melakukan tanggung jawab mereka.
Twitter mengatakan sedang berupaya memulihkan jaringan medsos di Nigeria , tetapi pejabat pemerintah memperingatkan mereka akan mengadili para pelanggar.
(Susi Susanti)