"Banjir bandang di wilayah ini dipicu limpasan debit air dari kolam bekas kegiatan tambang. Limpasan air disebabkan karena kolam jebol, sedangkan debit air naik karena hujan intensitas tinggi di wilayah tersebut. Kejadian ini berlangsung pada Senin dini hari (12/7), pukul 00.00 waktu setempat," tutur Abdul.
Peringatan dini cuaca masih terpantau untuk wilayah Sulawesi Tenggara untuk esok hari, Selasa (13/7). Peringatan dari BMKG tersebut menyebutkan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang.
Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Konawe Utara merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kecamatan dengan cakupan lebih dari 19 ribu hektar berada pada potensi bahaya tersebut. Kesepuluh kecamatan ini yaitu Kecamatan Molawe, Asera, Wiwirano, Oheo, Motui, Lasolo, Langgikima, Andowia, Lembo dan Sawa. Masyarakat diimbau untuk terus siap siaga dan waspada terhadap potensi bahaya banjir susulan maupun bencana hidrometeorologi lain seperti angin kencang dan tanah longsor.
(Erha Aprili Ramadhoni)