Serangan Roket Mendarat Tepat di Dekat Istana Kepresidenan saat Sholat Idul Adha

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 21 Juli 2021 10:23 WIB
Presiden Afghanistan Ashraf Gani dan petinggi lainnya saat salat Idul Adha (Foto: Reuters)
Share :

AFGHANISTAN - Tiga serangan roket mendarat di dua area berbeda di dekat Istana Presiden di Kabul, Afghanistan pada Selasa (20/7/2021) pagi, saat Presiden Ashraf Ghani Sholat Idul Adha bersama pejabat tinggi lainnya.

Gambar-gambar yang ditayangkan di stasiun televisi nasional Tolo TV menunjukkan Ghani dan kelompok itu dengan tenang melanjutkan salat luar istana ketika penjaga keamanan bergegas dari kerumunan.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan tiga roket ditembakkan sekitar pukul 08:30 waktu setempat dari distrik polisi 4 Kabul, mendarat di distrik polisi 1 dan 2, dekat kompleks Istana Presiden.

Tidak ada korban jiwa. Seorang juru bicara Abdullah Abdullah, pejabat Afghanistan yang memimpin Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, mengatakan serangan roket itu mendarat "sangat dekat."

Juru bicara Taliban Suhail Shaheen bersikeras kepada CNN Christiane Amanpour jika pada Hari Raya Idul Adha pihaknya melakukan gencatan senjata di dan tanggung jawab telah diambil oleh Daesh [ISIS]. Negara Islam Khorasan (IS-K), provinsi Asia Tengah Negara Islam, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.

(Baca juga: Maroko Mata-Matai Presiden Prancis dengan Perangkat Lunak Israel)

Insiden ini terjadi ketika kekhawatiran terus meningkat untuk masa depan negara itu. Taliban terus mendapatkan kendali di seluruh negeri ketika pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO hampir menyelesaikan penarikan mereka.

Kejadian serupa sebelumnya terjadi saat pelantikan Ghani pada Maret 2020, ketika upacara diganggu oleh suara dua roket yang menghantam tepi kompleks Istana Kepresidenan.

Menurut Long War Journal, yang melacak kontrol teritorial di Afghanistan, Taliban memiliki lebih dari tiga kali lipat jumlah distrik yang dikuasainya (dari 73 menjadi 221) sejak Presiden AS Joe Biden mengumumkan penarikan pasukan AS pada 14 April lalu.

(Baca juga: Wanita Ini Tularkan Varian Delta ke 98 Pria Hidung Belang di Tempat Karaoke Ilegal)

Pertempuran telah meningkat sejak pengumuman itu, menyebabkan puluhan ribu warga sipil mengungsi di seluruh negeri.

Awal bulan ini, Biden mengumumkan bahwa penarikan militer akan selesai pada akhir Agustus mendatang, beberapa minggu lebih cepat dari jadwal. Menurut Komando Pusat AS, proses itu sudah selesai lebih dari 95% saat ini. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya