"Ada sekitar enam hingga tujuh tengkorak (dengan) trauma terkait hujan es," kata Mushrif-Tripathy, yang juga merupakan bagian dari investigasi yang dilakukan pada 2019 dan rekan penulis di penelitian terbaru.
"Menurut saya, misteri itu sama sekali tidak terpecahkan. Kami memiliki lebih banyak pertanyaan daripada jawaban."
Situs ini tetap sangat kacau dan tidak terpelihara. Selama beberapa tahun terakhir, kerangka manusia telah dipindahkan oleh pendaki dan bahkan dibawa pulang sebagai suvenir, yang semakin membuat upaya menemukan jawaban yang akurat di masa depan semakin menantang, meskipun ada potensi kemajuan dalam sains.
Anomali yang ditemukan dalam penelitian pada 2019 dapat dimengerti menyebabkan banyak kemungkinan, tetapi pertimbangan yang lebih penting adalah bahwa jika analisis hanya melibatkan 38 sampel dari ratusan mayat yang ditemukan mengakibatkan temuan baru semacam ini, kejutan baru apa lagi yang terkubur di pemakaman nan beku ini?
Sementara kita menggaruk-garuk kepala karena bingung dan heran, kerangka manusia di danau terus membuat kita kelimpungan. Di Roopkund, misteri orang yang meninggal tetap hidup.
(Qur'anul Hidayat)