BRASILIA - Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada Kamis (29/7/2021) meminta agar sistem pemungutan suara elektronik di negara itu diganti dengan kertas suara yang bisa dihitung untuk menghindari kecurangan pada pemilu tahun depan.
"Saya menginginkan pemilihan tahun depan, tapi pemilihan yang bersih, demokratis, dan jujur," kata Bolsonaro kepada para pendukungnya lewat siaran di media sosial.
BACA JUGA: Kejadian Langka, Brasil Dilanda Hujan Salju dan Cuaca Beku
Bolsonaro menunjukkan serangkaian klip video internet tentang dugaan bukti kecurangan pemilihan yang menegaskan pendapatnya bahwa demokrasi Brasil terancam.
Para pengkritik mengatakan bahwa Bolsonaro, seperti mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, sedang menyebar keraguan pada pemilu demi memuluskan jalan baginya untuk meraih kemenangan lagi pada 2022.
Dengan popularitas yang menurun setelah Brasil mengalami wabah Covid-19 paling mematikan kedua di dunia, jajak-jajak pendapat menempatkan dia di bawah mantan presiden dari sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva.
BACA JUGA: Presiden Brasil Dilarikan ke RS Setelah 10 Hari Cegukan, Kemungkinan Akan Dioperasi
Keduanya belum mengumumkan pencalonan diri secara resmi.
Selama berbulan-bulan, Bolsonari bersikeras bahwa Brasil harus menerapkan pencoblosan kertas suara, meski amandemen konstitusi untuk mengubah sistem elektoral kurang mendapat respons dari Kongres.
Otoritas elektoral TSE telah menyangkal tuduhan Bolsonaro yang tidak berdasar tentang adanya kecurangan dalam pemilihan 2014. Mereka mengatakan pemungutan suara elektronik bisa diaudit dengan baik.