Meskipun Corriental adalah satu-satunya tempat sistem penyaringan zeolit Maya ditemukan, tidak menutup kemungkinan penggunaannya di tempat lain.
Liwy Grazioso, direktur Museum Miraflores Guatemala yang menemukan kontaminasi waduk Istana dan Kuil, berharap temuan ini akan mendorong lebih banyak studi tentang waduk Maya.
"Saya tidak berpikir Tikal adalah satu-satunya tempat dengan teknologi ini," terangnya.
"Reservoir ada di mana-mana di dunia Maya dan hanya sedikit yang telah dipelajari, tetapi jika kita tidak mempelajarinya, kita tidak akan pernah tahu,” ungkapnya.
Bagi Tankersley, penemuan-penemuan ini menunjukkan kekayaan yang melampaui artefak material mengkilap yang terbuat dari emas atau batu giok.
Dia menyarankan agar pengunjung Tikal tidak hanya mengagumi strukturnya, tetapi juga merenungkannya.
"Bagaimana orang-orang 1.000 atau bahkan 2.000 tahun yang lalu membangun itu tanpa mesin atau hewan pekerja,” terangnya.
"Pikirkan tentang pencapaian mereka, dan ingat bahwa ini bukan orang yang punah, pencapaian itu adalah warisan populasi pribumi modern Amerika Tengah,” tambahnya.
(Susi Susanti)