AFGHANISTAN - Pejuang Taliban terus merangsek masuk merebut Afghanistan secara keseluruhan. Yang terbaru, Taliban telah berhasil merebut Mazar-i-Sharif, kota besar terakhir di Afghanistan utara yang masih di bawah kendali pemerintah.
Jatuhnya benteng tradisional anti-Taliban menandai keuntungan besar bagi para militan, yang telah maju dengan cepat saat pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) ditarik mundur.
Taliban sekarang menguasai sebagian besar negara dan semakin dekat ke ibu kota Kabul.
Pejabat setempat mengatakan Mazar-i-Sharif-ibu kota provinsi Balkh dan kota terbesar keempat di Afghanistan-jatuh sebagian besar tanpa perlawanan.
Abas Ebrahimzada, seorang anggota parlemen dari Balkh, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa tentara nasional adalah yang pertama menyerah, yang kemudian mendorong pasukan pro-pemerintah dan milisi lainnya untuk menyerah.
(Baca juga: PBB Serukan Taliban Hentikan Serangan)
Mazar-i-Sharif adalah pusat ekonomi utama yang terletak dekat perbatasan dengan Uzbekistan dan Tajikistan. Terakhir kali Taliban merebut kota itu pada 1990-an.
Panglima perang etnis Uzbekistan Abdul Rashid Dostum dan pemimpin etnis Tajik terkemuka Atta Mohammad Noor dilaporkan telah meninggalkan provinsi tersebut.
Rekaman yang dibagikan di media sosial (medsos) menunjukkan militan Taliban berada di dalam rumah kosong Dostum.
Setelah pembicaraan krisis dengan Ghani awal pekan ini, Dostum menyerang dengan nada menantan. Taliban telah datang ke utara beberapa kali tetapi mereka selalu terjebak,” ujarnya.
(Baca juga: Indonesia Kembali Serukan Dialog antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban)
Dalam sebuah posting Facebook pada Sabtu (14/8), Noor menyalahkan pasukan pemerintah atas kekalahan itu, dengan mengatakan mereka menyerahkan senjata dan peralatan mereka kepada Taliban.