Dianggap Musyrik, Kota Ini Akan Terapkan Aturan 'Manekin Tanpa Kepala'

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 23 Agustus 2021 16:51 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

ABUJA - Satuan kepolisian syariah di Kano, negara bagian dengan penduduk mayoritas muslim di Nigeria, memerintahkan agar toko-toko menggunakan manekin tanpa kepala untuk memajang pakaian yang dijual.

"Islam tidak menyukai pemujaan terhadap berhala," kata Haruna Ibn-Sina komandan polisi Syariah yang dikenal sebagai hisbah, kepada BBC.

BACA JUGA: Hyena Jadi Hewan Peliharaan di Nigeria, Kotorannya Dijadikan Obat 

"Dengan kepala yang terlihat mirip dengan wujud manusia," tambahnya.

Ibn-Sina juga menginginkan agar manekin tanpa kepala itu selalu dalam posisi tertutup karena dianggap mempertontonkan "bentuk payudara, bentuk bokong, yang bertentangan dengan ajaran Syariah (hukum Islam)".

Kano adalah satu dari 12 negara bagian di utara berpenduduk mayoritas Islam yang menerapkan hukum Islam. Sistem hukum yang hanya berlaku bagi kaum Muslim.

Tapi dalam kenyataannya, kaum non-Muslim berada di bawah tekanan aturan hisbah, termasuk aturan tentang manekin tanpa kepala.

BACA JUGA: Gorila Terlangka di Dunia Terekam Kamera, Jumlahnya Tersisa 300 Ekor

"Kami menerima banyak panggilan dan pesan dari mereka yang menyatakan tidak setuju dengan aturan ini," kata Moses Ajebo di Kota Kano, dalam program radio terbesar kedua di Nigeria.

Para pedagang di Sabon Gari, wilayah bagian Kano yang didominasi umat Kristen, juga mengungkapkan ketidaksenangan mereka terhadap perintah hisbah.

Pemilik toko, Chinedu Anya mengatakan pemajangan pakaian dengan manekin tak berkepala akan mengurangi daya tarik dari orang-orang yang berlalu-lalang, dan berdampak terhadap bisnisnya.

Rambut ala anak Punk dicukur

Ibn-Sina dan para petugasnya, yang jumlahnya ribuan, terdiri dari laki-laki dan perempuan, belum melakukan blusukan dari toko ke toko untuk mensosialisasikan aturan manekin tersebut.

Namun demikian, hal itu bisa menambah daftar panjang tentang aturan hisbah yang berbenturan dengan sekularisme dan modernitas.

Akhir pekan lalu, Ibn-Sina mengkritik foto-foto acara pesta pranikah Zahrah Bayero, tunangan Yusuf, anak Presiden Muhammadu Buhari. Dia mengatakan, Zahrah Bayero telah gagal untuk memberikan contoh yang baik bagi Muslim lain, karena telah mempertontonkan bagian bahunya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya