WASHINGTON - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris pada Selasa (24/8) mengatakan China terus memaksa, mengintimidasi, dan membuat klaim atas sebagian besar Laut China Selatan.
Berbicara selama kunjungan ke Singapura, Harris mengatakan tindakan China “terus merusak tatanan berbasis aturan dan mengancam kedaulatan negara-negara.”
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah membuat melawan pengaruh China sebagai bagian penting dari kebijakan luar negerinya.
“Amerika bersama-sama sekutu dan mitra menghadapi ancaman ini,” terangnya.
“Dan saya perjelas: Keterlibatan kami di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik bukan untuk melawan satu negara, juga tidak dirancang untuk membuat siapa pun memilih antar negara. Sebaliknya, keterlibatan kami terkait dengan memajukan visi optimis kami untuk berpartisipasi dan bermitra di wilayah ini,” lanjutnya.
(Baca juga: Kamal Harris: AS Fokus Evakuasi Warganya dari Afghanistan)
Harris mengatakan ia menegaskan kembali komitmen AS untuk perdamaian dan stabilitas, kebebasan di laut, perdagangan tanpa hambatan, memajukan hak asasi manusia dan tatanan berbasis aturan internasional.
Selanjutnya, Harris mengutip jutaan orang yang bergantung pada jalur laut di wilayah tersebut untuk mata pencaharian mereka dan miliaran dolar dalam perdagangan yang mengalir melalui wilayah tersebut.
Ia mengatakan orang-orang di kawasan Indo-Pasifik memahami ancaman perubahan iklim, termasuk naiknya permukaan laut dan banjir, dan bahwa krisis itu “semakin mendesak.” Harris menambahkan bahwa di dunia yang saling berhubungan, masalah ini mempengaruhi semua orang dan “membutuhkan tindakan kolektif.”
(Baca juga: Tekan Arus Migrasi, Wapres AS Minta Warga Amerika Tengah Jangan Datang)