5 Fakta Pengeboman Kabul: Korban dari Taliban hingga AS Bergelimpangan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 28 Agustus 2021 07:01 WIB
Korban luka tiba di rumah sakit Kabul pasca ledakan bom bunuh diri di bandara, 26 Agustus 2021. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA Serangan bom bunuh diri mengguncang Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul di tengah upaya evakuasi warga dari Afghanistan pada Kamis (26/8/2021). Insiden yang menewaskan setidaknya 85 orang itu kembali menegaskan rapuhnya situasi keamanan di Afghanistan pasca pengambilalihan kekuasaan oleh kelompok Taliban lebih dari sepekan lalu.

Banyak pihak dan negara segera menyatakan kecaman terhadap terjadi serangan bom tersebut yang juga menyebabkan jatuhnya korban warga sipil termasuk anak-anak. Berikut beberapa fakta insiden pengeboman di bandara Kabul:

BACA JUGA: Korban Tewas Serangan Bom di Bandara Kabul Bertambah Jadi 85 Orang

Terjadi Setidaknya Dua Ledakan 

Berdasarkan keterangan pihak berwenang terjadi setidaknya dua ledakan di luar Bandara Kabul pada Kamis malam. 

Satu ledakan terjadi di Gerbang Abbey, di mana pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris bertugas membantu upaya evakuasi warga. Sementara ledakan kedua terjadi di salah satu hotel di dekat bandara.

Salah satu ledakan tersebut diyakini sebagai serangan bom bunuh diri.

BACA JUGA: Siapa ISIS K, Kelompok yang Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom di Bandara Kabul? 

Ledakan Sebabkan Korban Jiwa Tentara AS dan Milisi Taliban 

Informasi terbaru dari pejabat kesehatan dan seorang pejabat Taliban mengatakan jumlah korban tewas dari Afghanistan mencapai 72 orang, termasuk 28 anggota Taliban. Sementara 13 tentara AS juga dilaporkan tewas akibat ledakan, menjadikan total korban meninggal menjadi 85 orang.

AS dan Taliban telah meningkatkan kewaspadaan karena ada kemungkinan terjadinya serangan bom lanjutan. Kedua pihak telah berbagi informasi untuk menggagalkan potensi serangan berikutnya dan mencegah jatuhnya lebih banyak korban.

ISIS Mengklaim Bertanggung Jawab

Melalui pernyataan yang diedarkan via kantor berita Amaq di Telegram, kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di bandara Kabul. 

Juru bicara ISIS membagikan foto seorang pejuang berpose dengan pistol dan bahan peledak sambil mengangkat satu jari dalam simbol doa di depan bendera ISIS, yang diklaim sebagai foto pelaku bom bunuh diri. Tidak ada pernyataan mengenai ledakan kedua yang terjadi di Hotel Baron di dekat bandara.

ISIS mengatakan serangan tersebut menargetkan para penerjemah dan kolaborator pasukan AS di Afghanistan.

AS Bersumpah Lakukan Pembalasan

Jatuhnya korban tentara AS dalam serangan bom bunuh diri tersebut membuat Presiden Joe Biden bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap pihak yang bertanggung jawab. Dalam pidatonya membahas insiden tersebut Biden menyatakan akan memburu para pemimpin ISIS. 

“Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar,” tegasnya.

“Kepada mereka yang melakukan serangan ini hari ini – serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika – ketahuilah ini: kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburumu dan membuatmu membayar,” tambahnya.

Dia mengatakan dia telah memerintahkan Pentagon untuk mengembangkan rencana operasional untuk menyerang aset, kepemimpinan, dan fasilitas ISIS.

Sejumlah Negara Hentikan Upaya Evakuasi

Menyusul serangan bom ini, sejumlah negara telah menghentikan upaya evakuasi warga dari Afghanistan. Norwegia dan Australia merupakan dua negara yang telah mengumumkan penghentian upaya evakuasi mereka pasca ledakan bom pada Kamis. 

Meski terjadi ledakan dengan banyak korban jiwa, Taliban tampaknya tidak akan memberikan perpanjangan tenggat waktu evakuasi dari Afghanistan. Sementara Presiden AS Joe Biden menyatakan upaya evakuasi AS tetap berjalan sesuai rencana dan akan berakhir pada 31 Agustus 2021.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya