Palestina bercita-cita mendirikan negara di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Israel merebut wilayah-wilayah itu dalam perang Timur Tengah 1967.
Tetapi, setiap gerakan baru terkait isu tersebut ini dapat mengguncang fondasi pemerintahan Bennett, yang terdiri dari partai-partai sayap kiri, kanan, tengah, dan Arab.
Koalisi itu pada Juni mengakhiri 12 tahun masa jabatan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri.
Sebagai pertanda gesekan atas kenegaraan Palestina dari dalam koalisi, Mossi Raz, seorang legislator dari partai sayap kiri Meretz, mengatakan bahwa penolakan prospek pembicaraan damai yang diperbarui oleh sumber Bennett "keterlaluan".
"Proses perdamaian adalah kepentingan Israel," tulis Raz di Twitter.
Pernyataan dari kantor Gantz tidak menyebutkan perdamaian, hanya mengatakan bahwa dia dan Abbas membahas situasi keamanan dan ekonomi di Tepi Barat dan di Jalur Gaza, kantong yang dijalankan oleh saingan Abbas, kelompok Hamas.
Pertemuan di Kota Ramallah Tepi Barat itu menandai pertama kalinya pembicaraan Israel dan Palestina di tingkat pejabat tinggi sejak negosiasi perdamaian yang ditengahi AS runtuh pada tahun 2014.
Sumber yang dikutip media Israel mengatakan Bennett telah memberikan lampu hijau kepada Gantz untuk bertemu dengan Abbas.
(Susi Susanti)