Napi Ini Minta Pendeta Pegang Tangannya Sebelum Disuntik Mati

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 01 September 2021 11:20 WIB
Napi ini minta pendeta memegang tangannya sebelum disuntik mati (Foto: Daily Star)
Share :

TEXAS - Seorang terpidana mati yang menikam seseorang 29 kali hanya demi uang USD1,25 (Rp17.000) telah menggugat petugas penjara karena menuntut pendeta meletakkan tangannya saat dia akan disuntik mati.

John Henry Ramirez, 37, mantan Marinir telah dihukum mati di Texas sejak 2009 dan dijadwalkan akan dieksekusi pada 8 September mendatang.

Dia dipenjara karena menikam Pablo Castro sebanyak 29 kali dengan pisau bergerigi dalam pembunuhan mengerikan di Corpus Christi pada 2004.

Peletakan tangan adalah tindakan simbolis bagi umat Protestan di mana seorang pemimpin agama meletakkan tangan mereka pada seseorang untuk melewati berkat spiritual.

(Baca juga: Pria China Dieksekusi Mati Setelah Bunuh Ibu Demi Uang Asuransi)

MailOnline melaporkan melalui gugatan hukum yang diajukan pada Selasa (31/8), seorang hakim diminta untuk mengizinkan penasihat spiritual Ramirez hadir di ruang kematian untuk eksekusinya dan meletakkan tangannya di atasnya saat dia meninggal.

Menurut gugatan itu menolak tuntutan agar Pendeta Dana Moore melakukan ini pada Ramirez adalah pelanggaran hak amandemen pertama.

(Baca juga: Kehabisan Suntikan Mematikan, South Carolina Tambahkan Regu Tembak Sebagai Cara Eksekusi Mati)

Gugatan tersebut mengacu pada eksekusi Patrick Murphy yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung AS pada 2018 yang mengatakan bahwa itu tidak dapat dilanjutkan kecuali penasihat spiritual Buddhisnya diizinkan masuk ke ruangan tersebut. Murphy belum menerima tanggal eksekusi baru.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya