Kisah Wanita yang Terjerat Prostitusi Paksa, Berhubungan Seks hingga 15 Kali Sehari

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 03 September 2021 07:52 WIB
Dua pelaku kejahatan prostitusi ditangkap (Foto: Kepolisian Inggris)
Share :

  • Prostitusi paksa

Kontrak tersebut, menurut polisi, meminta korban untuk setuju "menjual tubuhnya".

Dia mengaku tak punya pilihan lain kecuali menandatangani kontrak tersebut kepada para penyelidik, karena takut tak bisa kembali ke Brasil.

Modus yang sama dilakukan kepada korban-korban lain dari Brasil, yang juga datang ke Inggris setelah dijanjikan belajar Bahasa Inggris gratis, termasuk dibayari tiket dan administrasi.

Para korban diharuskan menyetor USD690 (Rp9,8 juta) per hari. Sebagai upah, mereka dibayar USD345 (Rp4,9 juta) per minggu, ditambah USD70 (Rp990 ribu) untuk makan.

Untuk memperoleh pendapatan yang diminta oleh para pelaku kejahatan, mereka harus menerima 15 sampai 20 klien dalam sehari.

Jumlah uang yang harus diberikan kepada Stanley dan Edani dipakai untuk membayar pengeluaran transportasi dari Brasil, yang semula dikira gratis oleh para korban.

Di dalam kamar, semua kegiatan divideokan dengan kamera yang dikontrol oleh pasangan tersebut. Mereka juga mengatakan kepada korban, mereka akan mengirimkan gambar-gambar tersebut ke keluarga mereka "jika mereka tidak melakukan apa yang diminta."

Para korban juga diberi telepon genggam oleh Stanley, yang tidak boleh dimatikan dan dipakai untuk mengirim informasi klien melalui WhatsApp dan memonitor pergerakan melalui GPS.

Selama beberapa waktu, mereka memang menjalani kursus Bahasa Inggris, namun lama-kelamaan dipaksa untuk keluar.

Pada April 2020, sebulan setelah pengaduan dari salah satu korban, polisi London mengeluarkan surat perintah penggeledahan dan penyitaan di alamat rumah pelaku, dan menyita ponsel, dokumen, daftar harga dan berkotak-kotak kondom dari kediaman mereka.

Ribuan poundsterling ditemukan di rekening bank mereka. Setelah penggeledahan inilah, polisi menemukan satu korban warga negara Inggris, seorang perempuan yang mengaku mengira ditemukan oleh agensi model.

Awalnya pasangan Stanley dan Edani mengirimi korban hadiah dan membiayai semua kebutuhan korban, namun kemudian memaksanya untuk "membayar utangnya" dan memprostitusikan diri.

"Edani dan Stanley membujuk para korban dengan janji palsu untuk memanipulasi dan mengeksploitasi mereka demi uang. Mereka sama sekali tidak menghormati para korban dan kesejahteraan mereka, bahkan memaksa mereka bekerja sepanjang hari dengan sedikit keuntungan, bahkan ketika mereka merasa tidak enak badan," terang Detektif Brewster.

"Satu-satunya yang mereka pedulikan adalah berapa banyak uang yang bisa mereka dapatkan,” lanjutnya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya