MEDAN - Senjata api laras panjang dan pistol yang digunakan tersangka pelaku perampokan toko emas di Pasar Simpang Limun, Kota Medan pada Kamis, 26 Agustus 2021, berasal dari Aceh.
Hal itu diungkapkan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Panca Putra saat memaparkan pengungkapan kasus itu di Mapolda Sumatera Utara, Rabu (15/9/2021).
"Senjatanya merupakan senjata rakitan. Asalnya dari Aceh," kata Irjen Panca.
Panca menyebutkan, senjata api itu disediakan Hendrik, tersangka otak pelaku perampokan itu. Hendrik kini telah tewas setelah ditembak petugas akibat berusaha melarikan diri.
"Iya tersangka Hendrik ini yang menyediakan senjatanya," ucapnya.
Selain Hendrik, polisi menangkap empat tersangka eksekutor perampokan itu. Mereka juga dilumpuhkan dengan tembakan di bagian kakinya.
"Jadi tersangkanya ada 5 orang, dengan 1 tersangka atas nama Hendrik yang menjadi otak pelaku perencana perampokan itu," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, empat orang bersenjata api laras panjang dan pistol merampok dua toko emas di Pasar Simpang Limun, Kota Medan pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Baca Juga : Perampokan 2 Toko Emas di Medan Terencana, Sudah Observasi dan Rekrut Anggota
Dari aksi perampokan yang sempat terekam kamera CCTV itu, para pelaku membawa kabur lebih dari 6,8 kilogram emas. Mereka juga sempat menembak seorang tukang parkir yang mencoba menghalangi aksi mereka.
(Erha Aprili Ramadhoni)