KABUL - Anggota kelompok ekonomi utama G20 telah berjanji untuk mencegah bencana ekonomi di Afghanistan. Hal ini diungkapkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) virtual pemimpin G20.
KTT virtual ini terjadi ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak para pemimpin dunia untuk menyuntikan miliaran dolar ke dalam ekonomi Afghanistan.
Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan kembali janji Jerman untuk memberikan bantuan sebesar 600 juta euro (Rp9,8 triliun).
Merkel, yang tidak mencalonkan diri untuk pemilihan ulang bulan lalu dan akan mundur sebagai kanselir setelah pemerintahan baru terbentuk, mengatakan negara itu seharusnya tidak dibiarkan "turun ke dalam kekacauan".
"Tidak seorang pun dari kita yang mendapatkan keuntungan jika seluruh sistem moneter di Afghanistan runtuh atau sistem keuangan runtuh," katanya kepada wartawan.
(Baca juga: Presidensi G20, Menlu Retno: Serah terima Dilakukan saat KTT di Roma)
"Maka bantuan kemanusiaan tidak bisa lagi diberikan. Tentu saja tidak pernah mudah untuk menarik garis, bisa dikatakan, tetapi untuk melihat 40 juta orang turun ke dalam kekacauan karena tidak ada pasokan listrik atau sistem keuangan - itu tidak bisa dan tidak boleh dilakukan. tujuan masyarakat internasional,” lanjutnya.
Kanselir mengatakan Taliban harus memberikan akses ke semua badan PBB yang memberikan bantuan, dan menekankan perlunya menghormati hak-hak anak perempuan dan perempuan.
Kata-kata Merkel itu juga digaungkan oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi, yang menjadi tuan rumah KTT virtual.
Dia mengatakan negara-negara G20 harus memiliki kontak dengan Taliban tetapi itu tidak berarti pengakuan terhadap pemerintah kelompok Islam itu.
(Baca juga: Bantuan Tertahan, Afghanistan Terancam Hadapi Krisis Kemanusiaan)
Tidak semua pemimpin G20 hadir. Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim perwakilan. Namun Draghi mengatakan semua peserta telah sepakat tentang perlunya memberikan lebih banyak bantuan.
Janji senada juga dilontarkan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk memberikan 1 miliar euro (Rp16 triliun) ke Afghanistan dan ke negara-negara tetangga yang menerima pengungsi.