Alkisah Sejarah Paskhas, Pasukan Komando Penjaga Langit Nusantara

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Minggu 17 Oktober 2021 07:19 WIB
Sejarah terbentuknya Paskhas/ Okezone
Share :

Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana..

Merupakan semboyan Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU yang artinya melaksanakan tugas tanpa menghitung untung dan rugi. Pasukan baret jingga ini memperingati hari jadinya ke-74 tahun, hari ini, Minggu (17/10/2021).

(Baca juga: 2.500 Personel Jaga Pasar Tanah Abang: Satpol PP, Marinir, hingga Paskhas Dikerahkan)

Paskhas merupakan pasukan komando serupa dengan Kopassus yang dimiliki TNI dari matra udara. Pasukan ini merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat. Setiap prajurit Paskhas, minimal memiliki kualifikasi para-komando (Parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, kemudian ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya.

(Baca juga: Foto-Foto Baku Tembak Pasukan Elite Paskhas dengan KKB di Bandara Aminggaru)

Dilansir dari situs resminya, terbentuknya  pasukan elite ini berawal dari permintaan Gubernur Kalimantan Mohammad Noor kepada Kasau Marsekal Soerjadi Soerjadarma untuk menerjunkan pasukan payung di Kalimantan guna membantu perjuangan rakyat Kalimantan, disambut baik oleh Kasau dengan menunjuk Tjilik Riwut untuk menyiapkan prajurit-prajurit auri melaksanakan tugas penerjunan di Kalimantan.

Bermula pada 17 Oktober 1947 dini hari, sebuah pesawat dakota memecah keheningan daerah Maguwo lepas landas menyeberangi lautan dan menelusuri belantara rimba Kalimantan menuju Kotawaringin sebagai daerah sasaran penerjunan.

Kala itu, Pesawat dakota yang diawaki Kapten pilot Bob Freeberg dengan Copilot Makmur Suhodo serta dibantu jump master amir hamzah dan pemandu jalan mayor tjilik riwoet bersama 13 pejuang prajurit auri sebagai satgas dakota ri-002 siap melaksanakan penerjunan di kotawaringin, kalimantan untuk meneruskan perjuangan bangsa indonesia.

Tepat pukul 07.00 wib pesawat dakota yang membawa 13 pejuang prajurit AURI berada diatas sasaran melakukan penerjunan di daerah Sambi, Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Tugas yang dibebankan kepada ketigabelas peterjun tersebut adalah membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat Kalimantan, membuat stasiun radio untuk perhubungan Yogyakarta– Kalimantan serta mengusahakan dan menyempurnakan daerah penerjunan untuk dijadikan daerah penerjunan selanjutnya.

Peristiwa penerjunan yang dilakukan oleh tiga belas prajurit AURI di Kalimantan tersebut merupakan peristiwa yang menandai lahirnya satuan tempur Pasukan Khas TNI Angkatan Udara yang dikukuhkan duapuluh tahun kemudian berdasarkan keputusan Men/Pangau nomor 54 tahun 1967, tanggal 12 Oktober 1967 bahwa tanggal 17 Oktober 1947 ditetapkan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) tanggal itu pun merupakan awal sejarah penerjunan oleh prajurit TNI yang merupakan operasi penerjunan pertama di indonesia serta dapat dikatakan untuk yang pertama kalinya operasi lintas udara dilakukan di Indonesia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya