JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth menemukan banyaknya saluran air kecil dan tidak proporsional, serta mampet karena banyaknya sampah yang menyumbat tali air di Jakarta Barat. Permasalahan ini menjadi salah satu penyebab banjir di permukiman penduduk.
Hal itu diungkapkan Kent saat melakukan kunjungan ke Jalan Penyelesaian Tomang 3, Gang Kutilang Blok 101 RT 01/10, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Kent menuturkan, permasalahan di wilayah tersebut banjir yang sudah berpuluh puluh tahun dan tidak ada solusinya.
Kent pun turun ke lapangan dan ternyata di wilayah tersebut saluran air kecil dan tidak proporsional, serta mampet karena banyaknya sampah yang menyumbat tali air. "Jadi hasil reses saya kemarin, banyak aduan masyarakat soal saluran air tidak tersentuh oleh Pemkot maupun Pemprov DKI Jakarta," ujar Kent dalam keterangannya, Sabtu (20/11/2021).
Menurut Kent, saluran air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi warga di permukiman padat penduduk. Sebab berfungsi sebagai wadah penampungan, pembuangan air yang sudah dipergunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian dapat juga berfungsi mengantarkan air hujan yang turun menuju ke tempat yang lebih rendah.
"Jadi bayangkan kalau saluran air ini mampet dan tidak berfungsi dengan baik. Permasalahan untuk penanggulangan banjir akan menemukan jalan buntu. Permasalahan saluran air di permukiman padat penduduk ini saya perhatikan jarang sekali mendapatkan perhatian khusus dari Pemprov DKI, padahal ini bisa menjadi salah satu kunci untuk menanggulangi banjir yang melanda DKI Jakarta." kata Kent.
Lalu, lanjut Kent, banyak sekali permohonan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan), dan juga laporan Cepat Respons Masyarakat atau Citizen Relation Management (CRM), tidak pernah terakomodir dengan baik oleh Pemkot maupun Pemprov DKI Jakarta.