Banjir di NTT, 1 Warga Luka dan 247 Rumah Terdampak

Arie Dwi Satrio, Jurnalis
Sabtu 20 November 2021 09:48 WIB
Banjir di Ende NTT (Foto: BNPB)
Share :

JAKARTA - Lima kecamatan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda banjir hingga longsor pada Kamis, 18 November 2021. Terdiri dari Kecamatan Ende Timur; Kecamatan Ende Selatan; Kecamatan Ende Tengah; Kecamatan Ende Utara; dan Kecamatan Ndona.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, terdapat satu warga yang mengalami luka berat dan sedang dalam perawatan medis. Selain itu, sebanyak 247 rumah warga di lima kecamatan tersebut juga turut terendam banjir dengan ketinggian hingga 120 cm.

"BPBD Kabupaten Ende melaporkan terdapat satu warga mengalami luka berat dan telah mendapatkan perawatan di RSUD Ende. Selain itu, sebanyak 247 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 120 sentimeter," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui pesan singkatnya, Sabtu (20/11/2011).

Baca Juga:  Banjir Rendam 53 Rumah di Kalibaru Banyuwangi

BPBD Kabupaten Ende telah menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan lintas instansi terkait. Salah satu upaya cepat petugas BPBD yakni dengan melakukan penyedotan air terhadap ratusan rumah warga yang terendam banjir.

"Penyedotan rumah warga yang terendam banjir dengan menggunakan pompa air telah dilakukan, sehingga kondisi terkini banjir berangsur surut di beberapa titik. Pemberian bantuan kepada warga terdampak juga terlah dilakukan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar," tuturnya.

Melihat kondisi beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami banjir dan longsor, BNPB mengimbau para pemangku kepentingan dan pemerintah setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi fenomena La Nina.

"Pemilihan penanaman tanaman berbasis vegetasi dapat dilakukan guna mengikat struktur tanah dan mampu menyerap air pada saat kondisi cuaca ekstrem yang dapat memicu ancaman potensi bahaya hidrometeorologi," pungkasnya.

Baca Juga: 3 Hari Usai Dilantik, Kepala BNPB Suharyanto Pantau Banjir di Kalteng dan Kalbar

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya