Bentrok Ormas di Karawang Diduga Dipicu Rebutan Limbah Pabrik

KARAWANG - Ribuan orang anggota Ormas dan LSM bentrok di Jalan Interchange Karawang Barat. Bentrokan tersebut diduga dipicu rebutan limbah ekonomis di salah satu pabrik di kawasan industri KIIC (Karawang International Industrk City).

Dalam peristiwa tersebut dikabarkan ada anggota ormas yang terluka parah saat dilakukan penghadangan. Sementara polisi bekerja keras memblokir ribuan massa yang menuju KIIC.

Baca Juga: Bentrok Ormas di Karawang, Mobil Dibakar dan 2 Orang Dikabarkan Luka Parah

Berdasarkan pemantauan, ribuan orang yang mengatasnamakan Koalisi LSM Karawang berkumpul di lapangan Karapawitan, Karawang Barat. Sementara lawannya dari kelompok masa ormas GMBI yang jumlahnya mencapai ribuan sudah berada di dalam KIIC.

Dua kelompok massa ini bentrok memperebutkan limbah ekonomis milik PT. Ichie Industries. Polisi masih berupaya memisahkan massa agar tidak sampai bertemu.

Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono bersama Dandim 0604 Karawang, Letkol Inf Medi mencoba menenangkan massa dan mengumpulkan di halaman Masjid Aljihad. Para ketua LSM dari Koalisi LSM Karawang dikumpulkan dan diminta agar tidak menuju KIIC. Koalisi LSM Karawang terdiri dari LSM NKRI, GMPI, Kompak dan LMP masih bertahan di halaman Masjid Aljihad.

Sementara di KIIC LSM GMBI masih di dalam KIIC karena sedang pertemuan dengan manajemen perusahaan PT. Ichie Industries membahas masalah limbah. Polisi berusaha memblokir jalan menuju KIIC agar dua kelompok massa itu tidak bertemu. Namun, ratusan anggota Koalisi LSM tiba-tiba memutuskan menuju KIIC.

Baca Juga:  Mencekam! Ribuan Anggota Ormas Bensenjata Tajam Bentrok dan Blokade Jalan di Karawang

Di tengah perjalanan tepatnya di Jalan Interchange Karawang Barat ratusan anggota Koalisi LSM Karawang bertemu dengan LSM GMBI yang juga sedang menuju KIIC. Kemudian, kedua kelompok massa itu bentrok hingga satu orang luka parah terkena sabetan benda tajam.

Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono belum mau mengeluarkan statemen terkait bentrok ini karena mengaku sibuk masih mencegah bentrokan.

(Rahman Asmardika)