Bahkan, gadis SMP tersebut tak tahu kalau orangtuanya melamar seorang pemuda untuk dirinya. Aksi warga Pinrang, Sulawesi Selatan ini unik karena berbeda dengan adat Suku Bugis, di mana biasanya calon pengantin pria yang melamar mempelai wanita.
Ibu dari mempelai perempuan, Hj. Asmira mengatakan, dia menjodohkan putrinya, yang masih duduk di SMP dengan calon menantunya karena menyukai sifat pemuda itu. Ditambah, dirinya telah lama bersahabat dengan Hj. Diana, ibu dari pemuda itu.
Prosesi lamaran digelar setelah kedua keluarga sepakat untuk menjodohkan kedua anak mereka. Selain uang panaik Rp500 juta, pihak calon mempelai wanita juga menyanggupi untuk menyerahkan terigu 5 sak, gula pasir 5 sak, dan telur 200 rak sebagai pelengkap lamaran dari pihak calon mempelai wanita.
(Arief Setyadi )