Arif mengatakan, bisnis angkot memang sudah tidak kondusif. Bahkan ada salah satu perumahan di Karawang sampai berani memberikan subsidi Rp5 juta sebulan kepada sopirnangkot agar tetap beroperasi melintasi perumahan tersebut, namun tetap tidak mampu menutup biaya operasi.
"Kondisinya sudah sedemikian parah kita juga belum menemukan cara yang tepat membantu pengusaha angkot," katanya.
(Angkasa Yudhistira)